Pages

Senin, 25 Juli 2011

Pendakian Lintas Organisasi


PENDAKIAN LINTAS ORGANISASI
(Mapala Tursina, Mapalsa, Mapala Tilong Kabila, Silvagama, Himpa Whisnucitra(HWC))
“First for mahameru, First for HOHOBA”

 Cerita ini berawal setelah saya pulang dari Surabaya, setibanya di secret kumes minta tolong agar saya mau mengantarkan tamu dari gorontalo yaitu Bang Arul. Sebenarnya saat itu saya tidak siap untuk melakukan pendakian karena waktu yang sangat mepet dengan ujian akhir semester di jurusan saya. Tapi karena saat itu tidak ada orang lain di secret mengingat kumes dan semua angkatannya akan melakukan pendakian di kawi dan saat itu juga ada spesialisasi gunung hutan akhirnya tinggal saya dan mbak peyot yang bisa mengantarkan tamu, meninggalkan ketum sendirian di sekret. Dengan pertimbangan demikian saya akhirnya menyetujui untuk mengantarkan tamu ke semeru, mengingat misi saya untuk menginjakkan kaki di mahameru dulu sempat tertunda. Akhirnya pada hari selasa, 7 juni 2011 kami memastikan bahwa peserta pendakian ada 4 yaitu saya, mbak peyot, bang Arul, Joy(Silvagama).
Setelah jumlah peserta kami tetapkan akhirnya kami melakukan koordinasi tentang perlengkapan yang kurang dan masalah logistic yang akan dibawa. Sesudahnya merencanakan semua logistik ternyata mas talkeh dan mas kobi ingin ikut, jadi logistic harus kita tambah menjadi 6 orang.  Setelah kami melakukan persiapan, hari rabu tanggal 8 juni 2011 ternyata ada tambahan peserta dari mapalsa yaitu cungkring dan kondom. Karena hari rabu adalah jadwal saya praktikum maka pemberangkatan menunggu saya selesai praktikum yaitu jam 11.30 karena praktikum yang kedua libur maka bisa persiapan lebih awal. Kami memacking semua perlengkapan dan logistic kedalam karier masing-masing. Packing dan segala macam keribetannya selesai jam 15.30 dan ketika akan berangkat ternya ada lagi peserta yang tiba-tiba ikut yaitu bolding dari mapalsa. Karena si bolding sudah persiapan jadi tidak mengulur waktu pemberangkatan. Kami berangkat dengan bersepeda motor, saat itu saya berboncengan dengan mbak peyot, bang arul dengan joy, kondom dengan cungkring dan bolding sendirian.
Perjalanan berhenti di pasar tumpang sekitar pukul 16.30, rencana arul ingin membeli tembakau, tapi karena tutup dia dan joy membeli gorengan untuk pengisi perut di perjalanan nanti. Disini mas talkeh dengan mas kobi menyusul kami. Setelah semua siap kami melanjutkan perjalanan menuju pos perijinan tumpang. Disana kami sempat tersendat untuk mengurus perijinan karena tidak membawa surat keterangan sehat, akhirnya kami membuat dulu di puskesmas tumpang, setelah membuat surat keterangan sehat dan memfotocopynya kami kembali ke pos perijinan. Kami baru selesai melakukan perijinan sekitar pukul 18.00 dan langsung melanjutkan perjalanan ke ranu pani. Kami tiba di ranu pani pukul 19.00 dan langsung menuju rumah pak suko untuk sekedar mampir karena sudah jadi kebiasaan kalau ke ranu pani pasti ke rumah pak suko dulu. Setelah dirasa cukup kami lanjut untuk registrasi dan melanjutkan perjalanan malam ke ranu kumbolo, tapi setibanya kami disana kami tidak diijinkan untuk melakukan registrasi dan tidak diperbolehkan untuk melakukan perjalanan malam. Sempat berdebat sebentar tapi tetap tidak boleh dan akhirnya kami menginap di pondok pendaki terlebih dahulu.
Setelah kita merasakan dinginnya malam di ranu pani, tepat jam 06.00 kami bangun, sebagian langsung masak untuk sarapan dan sebagian lagi menghangatkan tubuh dengan sinar matahari pagi yang hangat sambil menikmati indahnya pemandangan gunung semeru dari ranu pani. Pada rencana awal kami akan melaksanakan perijinan pada pukul 07.00 tapi kami tunggu sampai jam segitu penjaga pos masih belum bangun, sampai akhirnya kami memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu. Setelah sarapan sebagian dari kami ada yang bersih-bersih, ada yang packing dan saya langsung mengurus perijinan karena pos perijinan sudah buka. Kami menyelesaikan semua pekerjaan sekitar jam 08.30 dan kami siap berangkat dari ranu pani menuju ranu kumbolo.
Karena jadwal kami sudah molor gara-gara tadi malam tidak boleh tracking menuju ranu kumbolo maka kami agak sedikit ngebut untuk tracking hari ini. Kami memilih jalur G.Ayek-ayek karena kami anggap lebih cepat sampai ke ranu kumbolo dibandingkan dengan jalur konfensional. Perjalanan agak meragukan pada awal-awal perjalanan karena saya belum pernah lewat jalur itu dan mbak peyote dan mas talkeh sudah agak lupa dengan jalur tersebut. Kami hampir nyasar pada tikungan-tikungan tertentu tapi kami siasati dengan bertanya kepada petani-petani sayur yang sedang meladang pagi itu. Kami hampir saja nyasar entah kemana karena jalur yang kami lalui salah, saya sudah curiga kalau jalur pendakian salah karena jalurnya semakin turun padahal kita akan melalui jalur yang tracking sepanjang perjalanan, sampai akhirnya ada penduduk yang memberitahu kami kalau jalan kami salah. Untungnya kami belum keluar jalur lebih jauh lagi. Ternyata orang yang menegur kami tadi adalah penduduk local yang akan mencari ikan/mancing di ranu kumbolo. Setelah berjalan di jalan yang menanjak akhirnya kami sampai juga di puncak g.ayeg-ayeg dan beristirahat sebentar. Setelah sampai g.ayeg-ayeg kami akan melalui jalur yang menurun sepanjang perjalanan. Sampai akhirnya kami sampai pada padang sabana pada pukul 11.30. Disitu kami beristirahat cukup lama karena menunggu anak-anak lain yang masih berada di belakang. Setelah kami berkumpul, perjalanan kami lanjutkan kembali. Tidak lama kemudian kita sampai di Ranu kumbolo, Bang arul,joy dan yang lainnya karena baru pertama kali melihat ranu kumbolo yang sangat indah tidak kuasa lagi membendung rasa kagumnya dan langsung mengabadikan momen-momen tersebut dengan kamera ponselnya. Kami sampai di selter ranu kumbolo tepat pukul 12.30 dan kami langsung masak karena sudah saatnya makan siang. Kondisi ranu kumbolo pada saat itu sedang banjir sekitar 5-6 m dari yang biasanya.
Kami tidak berlama-lama di ranu kumbolo karena perjalanan kami masih akan kami lanjutkan menuju kalimati yang akan memakan waktu sekitar 3 jam lagi. Setelah makanan masak, kami langsung bergegas makan dan packing ulang barang yang akan dibawa ke atas dan yang akan ditinggal di ranu kumbolo karena mas Talkeh, mas kobi dan mbak peyot tidak ikut keatas dan hanya akan menunggu di ranu kumbolo saja. Jadi tim terbelah menjadi 2 yaitu tim pendakian dan tim pariwisata yang hanya akan menunggu di ranu kumbolo saja!!!hehehe… Tim pendakian terdiri dari Bang Arul, Joy, Cungkring, kondom, Bolding dan saya. Dan yang lain sebagai tim pariwisata menunggu di ranu kumbolo.
Pendakian Kami lanjutkan pada pukul 15.00 kurang kami start dengan menaiki tanjakan cinta, Sebelum menuju ke tanjakan cinta saya sedikit bercerita tentang mitos tanjakan cinta yaitu jika kita menaiki tanjakan cinta tanpa berhenti dan menengok kebelakang dan kita memikirkan seseorang maka seseorang itu akan berjodoh dengan kita. Tidak hanya saya, semua tim pendakian pun melakukan ritual itu dan ternyata saya dan yang lainnya bisa melalui tanjakan cinta tersebut. Semoga cinta kita tersampaikan!!!hahaha…..HOOHOOOOOOOOBA………
Setelah melewati tanjakan cinta kami menuju ke Oro-oro ombo lewat jalur yang bawah, saya saat itu berada didepan sebagai petunjuk arah karena dalam tim itu hanya saya yang pernah melalui jalur tersebut. Saya sempat bingung saat melewati oro-oro ombo, karena jalur yang terlihat semakin banyak dan tidak beraturan, sampai-sampai saya keluar dari jalur yang sudah ada. Untungnya ada seorang pendaki yang terlihat, jadi saya langsung menghampiri karena jelas ada jalur yang dilewati oleh pendaki tadi. Ternyata benar, saya sudah melenceng agak jauh dari jalur dan lembalu ke jalur yang sudah ada ketika menghampiri pendaki yang tadi. Setelah kita melewati Oro-oro ombo,kita masuk kedalam hutan dengan vegetasi yang homogen dan jalan yang tidak begitu menanjak tetapi cukup panjang sehingga membuat semuanya termasuk saya merasa sangat ngantuk dan bosen dengan suasana perjalanan sehingga membuat semuanya males-malesan. Tapi mengingat waktu yang sudah sore saya akhirnya mempercepat laju jalan saya dan mengajak yang lainnya untuk semangat jalan. Sampai akhirnya kami sampai pada hutan ceomoro kandang. Disana kami beristirahat sebentar dan langsung melanjutkan perjalanan. Tidak begitu lama kami berjalan, belum sampai di blok jambangan kami melihat pemandangan yang sangat menarik yaitu wedus gembel dari kawah jonggring salaka muncul membuat kita berhenti sejenak dan menikmati pemandangan tersebut sendari melepas lelah karena perjalanan. Tapi saya berfikiran kalau saja kita melihatnya dari blok jambangan akan lebih bagus lagi. Hilanglah kesempatan melihat wedus gembel dari view yang bagus. Sampai di blok jambangan kami berhenti dan mengabadikan momen yang indah berlatar belakang mahameru yang indah pula. Tidak berlama-lama kami langsung melanjutkan perjalanan menuju kalimati dan sampai kami sampai kalimati pukul 16.50. Tidak berfikir panjang, tepat jam 17.00 semua tim sudah sampai di kalimati dan saya langsung menuju ke sumbermani bersama bang arul, kondom dan joy untuk mengambil air. Kami berjalan agak tergesa-gesa karena takut kemalaman saat mengambil air.
Setelah mengambil air dan menunggu arul dan kondom yang BAB saya langsung mengajak mereka bergegas kembali karena sudah hari sudah mulai gelap. Perasaan was-was mengikuti sepanjang perjalanan kembali ke kalimati karena mendengar mitos-mitos yang terjadi di kalimati selama ini. Tapi semua itu hilang ketika kami sudah keluar dari jalur sumbermani. Perasaan lega sudah bisa saya rasakan. Setibanya di camp, tenda sudah didirikan oleh cungkring dan bolding. Peralatan masak langsung dikeluarkan dan kondom, arul, joy, dan cungkring langsung bergegas masak sementara saya langsung bergegas istirahat karena takut nanti malam tidak bangun tepat waktu, mengingingat perjalanan kita kepuncak nanti jam 12.00 tepat. Sekitar jam 18.00 masakan sudah matang dan semuanya makan malam. Tidak banyak yang bernafsu untuk makan karena ingin cepat istirahat. Setelah makan saya dan bolding langsung tidur, karena mendapat job untuk bangun paling awal dan masak. Sementara kondom, joy dan cungkring masak nasi untuk besok pagi. Sementara arul juga beristirahat karena kakinya agak bermasalah saat perjalanan kesumbermani tadi.
Entah jam berapa semua tidur tadi malam, karena saya tidur duluan dan ketika saya bangun, semua masih tidur dan sayapun menjadi bingung karena saya tidak memegang senter dan juga tidak enak kalau membangunkan yg lain karena yang lain pasti baru saja tidur. Tapi Ternyata saat itu terdengar suara joy. Langsung saja saya membangunkan dia dan menanya jam berapa saat itu, ternyata sat itu jam 23.30 langsung saja saya bergegas meminjam headlamp milik joy dan keluar untuk masak. Sementara yang lain saya biarkan tidur agar beristirahat dulu, sampai masakan kurang sebentar lalu semua saya bangunkan dan saya beri nutrijel yang telah dibuat tadi malam. Saat itu entah kenapa semua malah berkeinginan untuk tidur di kalimati saja dan tidak melanjutkan perjalanan menuju puncak. Tapi dengan berbagai cara saya dan yang lainnya mengajak untuk tetap semangat. Akhirnya setelah makan persiapan pun  dilakukan, dari memakai semua alat penghangat tubuh sampai persiapan logistic yang akan kami bawa serta bagi anak mapalsa yang paling tidak boleh ketinggalah yaitu HOHOBA. Setelah persiapan semua lengkap tepat jam 01.00 kami siap melakukan perjalanan. Tapi penyakit males-malesan kembali melanda, sekarang cungkring yang ingin tinggal ditenda saja. Tapi saya tidak tinggal diam untuk membuat cungkring kembali mau untuk melanjutkan perjalanan, dari kata-kata motivasi sampai caci maki saya keluarkan bersama bolding dank arena tidak tahan cungkringpun akhirnya mau melanjutkan perjalanan. Sebelum melanjutkan perjalanan sedikit saya menjelaskan tentang medan yang akan kita lalui dan berdo’a untuk keselamatan kita semua.
Kami melakukan perjalanan semula saya didepan untuk menunjukkan jalan sampai akan masuk kedalam hutan saya pindah kebagian belakang dan arul dibagian depan, disusul oleh cungkring, joy, bolding dan kondom. Kami melakukan perjalanan dengan lancar meskipun arul mengalami kesakitan pada kaki dan banyak yang dilanda penyakit males-malesan. Kami sampai di arcopodo pukul 02.00. perjalan kami tepat memakan waktu 1 jam, waktu yang cepat jika melihat kondisi tim yang seperti itu. Kami istirahat diarcopodo sebentar dan langsung melanjutkan perjalanan menuju cemoro tunggal. Sebelum cemoro tunggal tim saya instruksikan untuk berhati-hati karena akan melewati blank 75, karena di titik ini banyak sekali kecelakaan bagi para pendaki yang kurang berhati-hati. Perjalanan dari arcopodo memakan waktu 30 menit sampai di batas vegetasi. Setelah itu kami akan memasuki kawasan lereng gunung dengan medan berpasir. Kami start pada batas vegetasi pada jam 02.30. Perjalanan mulai terasa berat karena medan yang berpasir. Arul masih didepan, karena kakinya sakit maka saya tidak berani untuk mengajak dia istirahat dan membiarkannya terus berjalan, sementara saya tetap berada dibelakang agar yang lain tidak terkena penyakit malas-malasan. Perjalanan memang terasa sangat berat ditambah lagi rasa ngantuk + malas yang selalu muncul. Sesekali kami berhenti dan saya langsung tertidur karena tidak tahan dengan rasa ngantuk. Sampai terlihat sunrise yang muncul, saya langsung bergegas untuk melanjutkan perjalanan. Kali ini saya tidak lagi dibelakang, saya mempercepat laju jalan sehingga posisi dibelakang arul, saya tidak berani menyusul arul karena kondisinya yang sakit, jadi saya tetap membiarkannya berjalan didepan.
Hari sudah mulai terang, perjalanan semakin terasa berat tapi saya tetap mengajak yang lain untuk melanjutkan perjalanan. Ketika puncak sudah terlihat, arul ingin tidak melanjutkan perjalanan, tapi saya tetap mengajak untuk melanjutkan perjalanan dan menunjukkan bahwa mahameru sudah didepan mata dan rugi kalau tidak sampai disana. Akhirnya arul mau melanjutkan perjalanan. Sesekali saya melihat yang lain dibawah dengan terus memberi semangat, mulai dari misuh-misuh sampai mengucapkan janji yang aneh-aneh jika semua sampai puncak hehehe….. Karena hal ini adalah pengalaman pertama kita semua maka saya ingin semua berhasil mencapai puncak. Sampai tepat pukul 07.00 Arul telah mencapai puncak, tidak berselang lama saya menyusul dan masih melihat yang bawah dan tetap mengajak semua untuk sampai puncak. Sesampainya saya dipuncak langsung member semangat pada Arul karena dengan susah payah dia sudah sampai dan menjadi orang tilong kabila pertama yang mencapai puncak semeru. Setelah itu saya langsung sujud syukur dan menikmati pemandangan kawah jonggring salaka yang begitu indah juga pemandangan gunung-gunung di jawa timujr dan lainnya yang terlihat dari puncak mahameru.
Tidak berselang lama saya menunggu yang lainnya, bolding datang. Setelahnya dia datang, langsung menanyakan dimana arah kiblat, ternyata dia bernadzar jika sampai puncak dia langsung sholat subuh. Dibelangnya bolding Cungkring yang berhasil mencapai puncak mahameru. Kami masih menunggu kondom dan joy yang belum sampai puncak. Sampai saat bolding mengucapkan salam yang terakhir, terdengar suara yang keras dari arah jonggring salaka. Saya langsung berlari dan  langsung mengabadikan momen yang paling ditunggu oleh para pendaki yaitu Wedus Gembel. Sayang wedus gembel yang keluar hanya sedikit jadi hanya berselang sebentar langsung hilang. Tapi kami tetap mensyukuri hal tersebut dan tidak kecewa karena telah mengabadikan momen tersebut. Sekitar pukul 07.30 kondom dan joy baru datang, Mereka langsung berfoto-foto ria sedangkan saya hanya duduk karena sudah dari tadi saya sudah selesai berfoto-foto. Terlepas dari itu semua pendakian kami merupakan pendakian dimana semua personil baru pertama kali menginjakkan kakinya di puncak mahameru
Karena semua sudah sampai puncak boldingpun meminta saya menepati nadzar yang tadi saya ucapkan. Dan sayapun menurutinya!!!hehehe…. Sekitar pukul 08.00 WIB kami meninggalkan mahameru, meninggalkan berjuta-juta kenangan yang tidak mudah untuk dilupakan. Dalam perjalanan kembali kekalimati kami kehabisan air. Perjalanan semakin terasa berat ketika debu-debu yang berhamburan mulai masuk kehidung kami. Dada serasa sesak karena kami tidak bisa minum. Tapi kami tetap untuk melanjutkan perjalanan kekalimati dengan semangat. Sampai pukul 10.00 WIB kami semua sampai dikalimati dan semuanya langsung meminum air yang masih ada di camp. Setelah meminum air, semuanya bukan bersiap-siap untuk kembali meneruskan perjalanan malah langsung terbaring lemas dan tertidur.
Hari itu yang rencananya kita langsung turun tapi rencana berganti menjadi terlambat satu hari karena kita memutuskan untuk kembali bermalam di ranu kumbolo. Sampai pagi harinya kita terbangun dan melihat ranu kumbolo yang berselimut salju dan setelah matahari mulai meninggi kami memutuskan untuk kembali keranupani dan pulang.
Demikianlah yang dapat saya ceritakan, semoga cerita ini dapat menginspirasi anda untuk selalu berantisipasi di alam dan memenejemen dengan baik perjalanan yang akan dilangsungkan. Terima kasih dan Salam Lestari.